Berita Terkini

Display Hasil Pemilu KPU Surabaya, Sebuah Upaya Keterbukan Informasi Publik

Hupmas, SURABAYA- Setelah selesai menyelenggarakan Pemilu atau Pemilihan, KPU Kota Surabaya selalu menampilkan informasi hasil pemilu dalam bentuk display. Display tersebut dipajang di ruangan rapat lantai 1 dan ruangan media center. Komisioner KPU Surabaya Divisi Perencanaan, Keuangan, Logistuk, dan Urusan Rumah Tangga, Miftakhul Ghufron mengatakan, display informasi hasil pemilu bukan hanya sekedar pajangan tetapi sumber informasi bagi masyarakat. ”Masyarakat yang berkunjung ke KPU Surabaya bisa melihat langsung informasi mengenai perolehan suara hasil pemilihan,” kata pria asli Grobogan, Jawa Tengah tersebut. Display tidak hanya berisi tabel angka tetapi juga berisi data yang berbicara. ”Dalam satu display, kami berupaya memberikan sebanyak mungkin data mengenai satu proses pemilu atau pemilihan,” tambah Ghufron. Menurut Ghufron, display berisi informasi hasil pemilu merupakan bagian dari keterbukaan informasi publik yang selalu berupaya untuk dilakukan KPU Surabaya selain informasi melalui website, papan pengumuman, dan media lainnya.

PENYELENGGARA PEMILU BERINTEGRITAS DENGAN NAC

Oleh : Robiyan Arifin, S.H., M.H. (Ketua KPU Surabaya) Komisi Pemilihan Umum adalah  lembaga negara yang memiliki mandat konstitusional untuk menyelenggarakan Pemilu secara demokratis di Indonesia. Ditambah dengan tugas pelaksanaan pemilihan kepala daerah disetiap  propinsi dan kabupaten/kota yang dilakukan oleh KPU Propinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan tingkatannya setiap lima tahun sejak tahun 2005. Menurut Prof. Ramalan Surbakti ada empat prinsip demokrasi yang harus dilaksanakan dalam Pemilu adalah : pertama; asas-asas Pemilu Demokratik (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil, serta diselenggarakan secara periodik), kedua; asas-asas Pemilu Berintegritas (transparan, akuntabel, akurasi, dan jujur),  berbagai hak yang menyangkut pemilu (electoral right principles), dan keempat; keadilan pemilu (electoral justice). Partisipasi masyarakat sipil sebagai penyelenggara ad hoc pemilu ditingkat kecamatan, desa/kelurahan dan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang meniscayakan keterlibatan banyak orang dengan berbagai macam karakter, sumber daya manusia dan ragam budaya. Disetiap kecamatan dibentuk Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang berjumlah lima orang. Ditingkat desa/kelurahan dibentuk Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang terdiri atas tiga orang. Dan setiap TPS dibutuhkan sedikitnya lima orang hingga tujuh orang yang disebut Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Bisa dipastikan bahwa keterlibatan masyarakat sebagai penyelenggara pemilu pastilah melibatkan jutaan orang diseluruh Indonesia.  Tantangan terbesarnya adalah memastikan seluruh penyelenggara pemilu ini adalah orang yang mempunyai integritas, pribadi yang kuat, jujur dan adil, sebagaimana ketentuan syarat yang harus dipenuhi berdasarkan Pasal 11 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggara Pemilihan Umum. Bagaimana cara memenuhinya? Sementara ukuran integritas, kejujuran dan adil adalah suatu hal yg abstrak dan tidak konkrit? Dengan kata lain, bahwa norma yang menjadi nilai prasyarat ideal itu  perlu diwujudkan dalam bentuk yang senyatanya bukan hanya berada diranah norma seharusnya. Dalam pengertian sederhananya adalah bukan dengan bahasa langit tapi dengan bahasa bumi. Ketika membicarakan sifat dan karakter seseorang tentulah bermacam-macam. Apalagi menghimpun banyak orang dengan keberagaman dan mengarahkan tujuan kepada penyelenggaraan pemilu dan pilkada yang sukses sementara dilain sisi memiliki resiko besar pastilah sangat berat. KPU  membutuhkan metode pelatihan pembentukan karakter untuk mewujudkan penyelenggara pemilu yang berintegritas, jujur dan adil. KPU Kota Surabaya saat pelaksanaan Pilkada Tahun 2015, berusaha mewujudkan visi Pilkada Berintegritas dengan memberikan Pelatihan NAC kepada seluruh PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) beserta Komisioner dan Staff. Dampak yang dihasilkan dari pelatihan NAC ini sungguh luar biasa. Kesiapan, semangat  dan kemampuan penyelenggara meningkat drastis dibandingkan periode sebelumnya. Walaupun perjalanan Pilkada Surabaya Tahun 2015 dimasa pendaftaran gaduh, namun semuanya bisa dilewati dengan baik. NEURO ASSOSIATIVE CONDITIONING Bagi sebagian orang mungkin merasa asing mendengar Neuro Assosiative Conditioning (NAC).  Neuro Associative Conditioning System diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai teknik pengkondisian bahasa peryarafan otak (neuro linguistiq). Teknik ini dapat digunakan untuk menghilangkan trauma, phobia, meningkatkan percaya diri, melatih kekuatan bawah sadar (sub-conscious mind), dan menguasai teknik komunikasi yang efektif. Teknik NAC ini dikembangkan oleh Anthony Robbins dari Amerika yang merupakan pengembangan kreatif yang dilakukan setelah bertahun-tahun mendalami dan mengaplikasikan  Neuro Linguistic Programing (NLP). Dan NAC dibawa ke Indonesia oleh Ronald Nurdanadarma atau yang lebih akrab dipanggil Kak Ronald (Instruktur utama NAC), tentunya setelah dimodifikasi dan disesuaikan terhadap kondisi serta budaya bangsa Indonesia. Saat ini NAC System sudah diadopsi oleh Lemhanas RI dan Polri. Di Lemhanas RI metode pelatihan ini diberikan dengan melakukan Internalisasi Nilai-Nilai Kebangsaan melalui NAC sebagai salah satu kurikulum pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara mengingat kemajemukan suku, agama, ras dan antara golongan di Indonesia. Sementara dilingkungan Polri teknologi ini telah dicoba dan dikembangkan dalam bentuk pelatihan perubahan mindset dan culture set polisi. Diseluruh Polda dan Lemdik Polri dimulai dari SPN, Setukpa Lemdikpol, STIK dan Sespimpol. Pelatihan ini selanjutnya dimodifikasi sesuai kebutuhan organisasi Polri untuk mendukung percepatan perubahan kultural Polri dan polisi masyarakat. Materi yang diberikan dalam pelatihan NAC System tingkat basic meliputi : Refleksi Untuk Negeri Bertujuan untuk memberikan penyadaran bahwa negeri ini memiliki potensi yang sangat besar sebagai anugerah Tuhan kepada bangsa Indonesia yang harus disyukuri dan dikelola dengan bijaksana dan lestari. Dengan memahami akar permasalahan diharapkan mengetahui tindakan yang akan diambil sebagai wujud kontribusi bagi kemajuan Bangsa Indonesia. Kebesaran Potensi Manusia / Daya Otak & Fisik Bertujuan untuk menyadari betapa potensi yang dimiliki sebagai manusia, lebih dari cukup untuk menjalani hidup dan kehidupan serta dapat bersyukur atas anugerah yang diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa. Tes Kekuatan Otot (Muscle Test) Bertujuan memahami bahwa pola pikir akan berpengaruh terhadap pola hidup seseorang. Menguji kekuatan otot bahwa energi negatif akan menimbulkan kelemahan dan sebaliknya energi positif akan menimbulkan kekuatan, sehingga akan selalu berusaha untuk berpikiran positif dalam semua sendi kehidupan. Penyebab Sikap Bertujuan meningkatkan kesadaran bahwa perilaku seseorang dipengaruhi kondisi internal dan pengaruh lingkungan. Mengurai hukum kehidupan bahwa kondisi yang dialami saat ini sesungguhnya adalah diri kita sendirilah yang mengundangnya. Kemudian  mencari solusi mengelola sikap dan pikiran agar apa yang kita inginkan terwujud dan menjadi kenyataan. Mata Adalah Jendela Hati Bertujuan memahami sifat-sifat dominan diri sendiri dan orang lain melalui gerakan mata, sehingga akan mampu berkomunikasi dengan lebih baik. Pelepasan Beban Pikiran (Stress Relief) Adalah proses mengurangi beban-beban yang ada dalam pikiran dan perasaan secara psikologis serta pengangkatan energi negatif dengan mekanisme instruksi alam bawah sadar. Pujian Penghargaan (Compliment) Bertujuan memberikan penyadaran bahwa keberhasilan yang diraih selama ini berkat bantuan orang-orang terdekat dan mampu menyampaikan pujian dan penghargaan dengan tulus. Sebuah teknik komunikasi yang mampu mencairkan kebekuan hati dan menyelesaikan konflik antara sesama sehingga akan tercipta kebersamaan yang harmonis. Berjalan Diatas Api (Firewalk Experience) Sebuah stimulus bahwa jika mampu untuk fokus, konsentrasi dan mencurahkan sepenuh hati maka akan dapat meraih cita-cita. Membuktikan dapat berjalan  melewati api tanpa mantra, klenik dan magic dengan kemampuan mindset. Menurut Kak Ronald (Instruktur utama NAC), lebih dominan menggunakan NAC ini untuk character building (pembentukan karakter). Dan untuk membentuk karakter seseorang diperlukan pelatihan minimal 16 jam. Saat bekerja sama, bukan NAC yang menawarkan karakter yang harus dibentuk oleh kliennya, melainkan lebih kepada apa yang dibutuhkan klien. Ibarat komputer yang akan digunakan untuk bekerja, apabila dalam komputer itu banyak virusnya maka tidak bisa digunakan, pasti banyak gangguan dan hambatan. Sama halnya dengan manusia, ketika memiliki banyak persoalan dan beban hidup serta berpikiran negatif maka akan sulit untuk sukses dan berhasil meraih cita-cita. PENUTUP Perbuatan baik tentunya membuat hati kita senantiasa diselimuti rasa bahagia yang kemudian memberikan energi positif dalam hidup. Kita akan lebih bersemangat dalam menjalankan semua aktivitas dan energi ini pasti akan memancar pada orang lain. Berbuat baik membuat kita tersenyum dan merasakan kedamaian. Sehingga dimanapun kita berada, kita akan merasa bahagia serta diselimuti oleh energi positif. Karakter seseorang mungkin sulit dirubah. Namun hal itu sangat mungkin untuk dirubah walau sesulit apa pun. Begitupun halnya dengan masing-masing individu yang mengabdi sebagai penyelenggara dalam pemilu agar menjadi penyelenggara yang berintegritas, jujur dan adil.

Akses Proses Elektoral di Berbagai Negara Di Dunia dan Indonesia

Hupmas, Surabaya –  Reboan pada Rabu (27/07/2016) kali ini membahas tentang akses terhadap proses elektoral di berbagai Negara di dunia. Bertindak sebagai narasumber adalah Staf Subbagian Hukum, Prahastiwi Kurnia Sitorosmi. Prahastiwi menampilkan gambar tentang berbagai pemilu di dunia. Mulai dari panjangnya antrian pemilih di TPS pada Pemilu Demokratis Pertama di Afrika Selatan,  Astronot Amerika Serikat yang menggunakan hak pilih di luar angkasa, hingga TPS yang melayani pemilih di kutub utara. Perempuan yang akrab disapa Thiwi itu menambahkan, berbagai TPS tersebut menunjukkan pentingnya akses terhadap proses pemilihan umum. ”Bahkan, di Australia, warga yang tuna wisma juga dapat memilih dengan mengirimkan formulir berisi keterangan lokasi dimana mereka akan memilih,” kata Thiwi. Sementara di Indonesia, sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 10 tahun 2015 pasal 19, TPS dapat dibuat di halaman atau ruang/gedung sekolah, balai pertemuan masyarakat, ruang/gedung tempat pendidikan lainnya, gedung atau kantor milik pemerintah dan nonpemerintah termasuk halamannya. Namun, pembuatan TPS di tempat tersebut terlebih dahulu harus mendapat izin dari pengurus/pimpinan atau pihak yang berwenang atas gedung/kantor. TPS dilarang dibuat Menurut Thiwi, pembentukan tempat pemungutan suara yang ada di Indonesia  menjadi salah satu tantangan yang harus mampu diatasi oleh penyelenggara pemilu agar proses elektoral terbuka dan dapat diakses oleh semua orang secara umum. Sehingga, pemilu dapat memenuhi asas langsung, umum, bebas, dan rahasia.

Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah dan Ujian Dinas PNS KPU

Oleh: Arnik April Susanti Staf Subbag Teknis dan Hupmas KPU Surabaya Berdasarkan Peraturan Komisi pemilihan Umum Nomer 16 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah dan Ujian Dinas Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, maka PNS di lingkungan Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum baik di Sekretariat KPU Provinsi maupun Sekretariat KPU Kab/Kota dapat mengajukan kenaikan pangkatnya dengan dasar dan aturan yang sudah ditentukan tersebut. Adapun tujuan diselenggarakannya ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijazah dan ujian dinas pegawai negeri sipil di Sekretariat Komisi Pemilihan Umum adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan setiap Pegawai Negeri Sipil yang akan naik pangkat/golongan yang lebih tinggi yang telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu tujuan ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijasah adalah untuk penilaian pengetahuan dan kemampuan PNS yang telah memperoleh surat tanda tamat belajar/ijasah yang lebih tinggi untuk mendapatkan kenaikan pangkat sesuai dengan jenjang pendidikan yang dimilikinya. Sehingga, dapat ditentukan pangkatnya dengan kedudukan seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangkaian susunan pegawai yang digunakan sebagai dasar penggajian, tunjangan dan lainya yang sudah diatur dalam peraturan yang ada. Ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijazah Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum terdiri dari : Ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijazah tingkat I yaitu PNS yang memperoleh ijazah tingkat pertama ( SMP ) dan memiliki sedikitnya 2 tahun dalam pangkat juru muda tingkat I( I/b ) untuk disesuaikan pangkatnya menjadi juru ( I/c) dan Ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijazah sekolah tingkat atas ( SMA) yang memiliki sedikitnya 2 tahun dalam pangkat I/c disesuaian pangkatnya menjadi pengatur muda II/a. Ujian Kenaikan pangkat Penyesuaian ijazah tingkat II yaitu diikuti oleh PNS yang memperoleh ijazah Diploma III/Setingkat yang memiliki sedikitnya 2 tahun dalam pangkat pengatur muda II/b untuk disesuaikan pangkatnya menjadi pengatur II/c. Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah Tingkat III yaitu PNS yang sudah mempunyai ijasah sarjana / S1 dan memiliki 2 tahun dalam pangkat pengatur II/c disesuaikan pangkat menjadi penata muda III/a. Untuk PNS yang memperoleh ijazah pascasarjana S-2 dan memiliki sedikitnya 1 tahun dalam pangkat III/a disesuaikan pangkatnya menjadi III/b. Materi tes yang diujikan pada tes Ujian Dinas dan Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah Tingkat I adalah soal Tes Kompetensi Dasar (TKD) yang terdiri atas Tes Pengetahuan Umum (TPU), Pengetahuan yang terkait dengan kepemiluan. Tes Ujian Tingkat II adalah Pengetajuan Umum, Pengetahuan Umum, Penegetahuan Perkantoran, Penegtahuan yang terkait dengan kepemiluan. Dan Tes Ujian tingkat III yaitu Pengetahuan Umum, penegetahuan yang terkait dengan kepemiluan, Bahasa Inggris dan Karya tulis. Persyaratan dalam pengajuan permohonan untuk mengikuti kenaikan pangkat penyesuaian ijazah dan ujian dinas harus melampirkan dokumen sebagai berikut yaitu : Surat permohonan dari atasan/ Sekretaris, Fotocopy SK pengangkatan sebagai CPNS yang dilegalisir, Fotocopy SK PNS yang dilegalisir, Fotocopy SK pangkat terakhir yang dilegalisir, Fotocopy ijazah terakhir yang dilegalisir, Fotocopy ijazah yang akan disesuaikan dilegalisir, fotocopy DP3, Fotocopy surat tugas belajar, izin belajar, Foto berwarna 3x4 = 4 lembar. Pelaksanaan ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijazah dan ujian dinas dilaksanakan di Sekretariat Jenderal Komisi pemilihan Umum dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi yang akan melaksanakan kegiatanya. Untuk biaya yang berkaiatan dengan pelaksanaan ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijazah dan ujian dinas ini di luar akomodasi dan trasport peserta dibebankan pada APBN Komisi Pemilihan Umum.

Berlatih Berpikir Positif

Oleh: Nurul Amalia, S. Si Komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan dan Data Dinamika kehidupan membuat kita selalu berada pada dua kutub yang berbeda. Ada senang dan sedih, baik dan buruk, syukur dan kufur, positif dan negatif, dan sebagainya. Di saat mendapatkan apa yang kita inginkan, biasanya kita senang dan gembira serta mengucap rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Itu adalah hal yang wajar. Akan tetapi, sering pula kita mengeluh atas sesuatu yang terjadi pada diri kita manakala kita mendapatkan suatu kejadian yang tidak sesuai dengan keinginan kita, dan kebanyakan orang mengatakan itu wajar juga. Kita sering lupa bahwa apapun yang terjadi di dunia ini, sekecil apapun kejadian itu, semuanya atas izin Allah SWT. Jika Sang Khaliq menghendaki maka apapun itu bisa terjadi. Sebaliknya jika Sang Khaliq tidak menghendaki hal itu terjadi, meski diusahakan dengan mencurahkan segala kekuatan yang kita punya, maka sesuatu itu tidak akan pernah terjadi. Sesungguhnya penyikapan atas apa yang terjadi, yang kita alami itu, merupakan persepsi terhadap apa yang ada pada pikiran kita. Persepsi itu akan mempengaruhi terhadap hasil yang akan kita dapatkan. Misalnya: seorang karyawan , Si X, karena menurut atasannya kinerjanya kurang maksimal, maka ia dipindahkan ke bagian yang menurut Si X adalah bagian yang tidak strategis, tidak banyak gunanya. Jadilah Si X ini kerja seenaknya. Yang penting datang tidak terlambat, uang makan bisa didapatkan secara penuh, semua haknya bisa didapatkan. Akibatnya Si X ini tidak akan mendapatkan nilai tambah apapun dari pekerjaan yang ia tekuni. Sebaliknya, jika ia mengambil sisi positif dari hal tersebut, maka ia akan mengucapkan rasa syukur yang tiada habisnya. “Alhamdulillah, saya dipindah di bagian ini, pasti ini jalan terbaik saya untuk jenjang karir  yang lebih baik. Alhamdulillah, saya masih diberi kepercayaan.” Dengan demikian Si X selalu melakukan diri agar menjadi lebih baik, dan lebih baik lagi. Dengan berpikir positif, bisa jadi ini merupakan jalan kebaikan yang dibukakan oleh Allah SWT untuk kita meraih kesuksesan yang kita inginkan selama ini. Orang yang selalu berpikir positif tidak akan mudah menyalahkan orang lain dengan maksud untuk menutupi kekurangan dirinya. Dia akan legawa dengan apa yang telah menimpa pada dirinya, seperti fiman Allah SWT dalam QS. Al Baqarah ayat 216 yang artinya :” Boleh Jadi kamu membenci Sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” Memang tidak mudah menjalankan teori diatas, tapi bukan berarti itu tidak bisa dilakukan. Oleh karena itu, kita dituntut untuk senantiasa selalu belajar dan belajar, sedikit demi sedikit, pasti akan bisa. Karena sesuatu yang besar itu bermula dari yang kecil. Apa yang kita pikirkan, akan tercermin dari perilaku, sikap dan tindakan yang kita lakukan. Jika kita berpikir positif, maka kita tidak akan gampang mengeluh, mengumpat maupun menghujat terhadap apa yang menimpa kita. Kalau kita berpikir positif, tentunya yang ada dipikiran kita adalah selalu ucapan rasa syukur yang tiada habisnya, meski kita sedang ditimpa musibah. Karena ketika berfikir positif tentang segala sesuatu yang terjadi, tentunya kita akan membandingkan dengan sesuatu yang lebih buruk sehingga yang muncul adalah rasa syukur itu. Ada nasehat yang mengatakan: untuk urusan dunia lihatlah yang di bawah, untuk urusan akhirat lihatlah yang di atas. Maksudnya, jika kita mengukur kesenangan duniawi yang tiada habisnya, maka kita bisa melihat orang-orang yang kurang beruntung dibandingkan kita. Yang sudah punya sepeda bersyukur daripada jalan kaki, yang punya motor bersyukur daripada harus menggayuh jika hanya pakai sepeda, yang jalan kakipun bersyukur karena diberi anggota tubuh yang lengkap sehingga bisa jalan kaki dibanding yang lumpuh. Dengan demikian yang ada hanya rasa syukur dan berterimakasih karena Allah SWT telah memberi nikmat yang tiada tara. Sedangkan untuk urusan akhirat kita harus melihat yang ada di atas kita. Jika ada yang bisa bangun dan melaksanakan sholat malam, maka kitapun harusnya bisa. Jika ada yang bisa melaksanakan puasa sunnah maka seharusnya kitapun bisa. Jika ada yang bisa bersedekah maka kitapun harus bisa. Jika ada orang yang berprestasi dalam kerja maka seharusnya kita juga bisa berprestasi. Kita sering mendengar kalimat: “Kejarlah duniamu seakan-akan engkau hidup selamanya, kejarlah akhiratmu seakan-akan engkau mati esok”. Menurut pendapat saya, maksud dari dari kalimat tersebut adalah, karena masih banyak waktu untuk mengejar kesenangan dunia maka kita tidak usah terlalu ngoyo untuk mendapatkannya. Tetapi sebaliknya, karena waktu untuk mempersiapkan bekal akhirat itu tidak banyak maka sebaiknya kita prioritaskan untuk mencari bekal sebanyak banyaknya sebelum kita keburu di panggil Yang Maha Kuasa. Jika orientasi hidup kita untuk bekal akhirat, maka kita tidak akan menghalalkan segala cara untuk mencapai kesenangan dunia. Kita akan selalu berfikir positif dengan segala apa yang terjadi dan menimpa kita, dan hal itu akan memberikan semangat dan gairah untuk selalu berusaha menjadi lebih baik dalam menjalani kehidupan.   Berikut untaian kata yang bisa jadi bahan renungan untuk kita: Kita Meminta Kesejahteraan, Allah memberi Otak, Peluang,dan Kesempatan untuk kita Gunakan meraih Kesejahteraan Kita berdoa meminta Kekuatan, Allah memberi kesulitan untuk membuat kita Kuat   Kita minta Keberanian, Allah memberi Bahaya untuk kita atasi dengan Berani   Kita meminta Kebijaksaan, Allah memberi masalah untuk kita pecahkan dengan Bijaksana   Kita minta dijadikan orang yang penuh kasih sayang, Allah memberi kita orang bermasalah untuk kita Kasihi   Kita meminta kesenangan dan kenikmatan, Allah memberi hidup, ujian dan tantangan yang penuh warna untuk mengantarkan kita meraih kesenangan   Kita Tidak Menerima apapun yang kita Inginkan, Namun Allah telah memberikan semua sarana yang kita perlukan untuk mewujudkannya. Sesungguhnya doa kita telah dikabulkan oleh Allah

Kumpulkan Data Mutakhir Pemilih Alih Status TNI dan POLRI

Hupmas, SURABAYA- Setelah berhasil mendapatkan data mutasi penduduk Kota Surabaya dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk Capil) Pemkot Surabaya, KPU Surabaya kembali melakukan collecting data mengenai alih status TNI dan POLRI. Rapat Pleno KPU Surabaya Senin (25/07/2016) menginstruksikan Komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan dan Data, Nurul Amalia, untuk berkoordinasi dengan TNI dan POLRI. Nurul Amalia mengungkapkan, data penduduk Surabaya yang alih status menjadi TNI dan POLRI serta sebaliknya TNI dan POLRI yang memasuki masa pensiun diperlukan untuk updating data pemilih. Seperti diketahui, salah satusyarat pemilih adalah tidak berstatus sebagai TNI/POLRI. ”Minggu ini kami akan melakukan koordinasi awal dengan pihak TNI dan POLRI untuk meminta data tersebut,” kata Nurul. Alumni Universitas Airlangga Surabaya tersebut menambahkan, untuk saat ini pengunggahan data pemilih ke portal SIDALIH berhenti sementara. ”KPU RI sedang sinkronisasi data. Oleh karenanya, kami melakukan pemutakhiran manual dengan mendata alih status TNI dan POLRI,” ucap Nurul.