Berita Terkini

KINERJA ASN JANGAN KENDOR MESKI PUASA

Hupmas, SURABAYA-Ungkapan tersebut di sampaikan langsung oleh Divisi Teknis KPU Surabaya, Nurul Amalia, saat bertindak sebagai pembina apel pagi, Senin (29/05/2017). Perempuan kelahiran Surabaya  ini juga mengingatkan kepada peserta apel bahwa puasa bukan halangan meningkatkan produktivitas dalam berkerja. “Puasa oleh sebagian orang dilihat sebagai penurunan semangat. Hal itu biasanya dikaitkan dengan kinerja orang berpuasa yang cenderung bermalas-malasan. Sepintas pandangan tersebut seakan memperoleh pembenarannya karena dalam menjalankan aktivitas kerja sehari-hari kita memerlukan energi yang berasal dari asupan makanan dan minuman. Jika asupan makanan dan minuman tidak maksimal, maka dapat dipastikan aktifitas kerja kita akan terganggu. Namun, apakah betul puasa di bulan Ramadhan menurunkan semangat kerja? Apakah layak jika ibadah puasa Ramadhan dijadikan sebagai alasan bagi kita untuk bermalas-malasan dan tidak melakukan aktivitas kerja secara maksimal?” ungkap Nurul kepada peserta apel. Nurul menambahkan, selama bulan Ramadhan jam kerja untuk ASN  dikurangi. Di hari biasa ASN bekerja mulai pukul 07.30 WIB -16.00 WIB, tapi selama bulan puasa ASN masuk kantor dari pukul 08.00 WIB–15.00 WIB. “Meski jam kerja dikurangi, tapi kinerja ASN tetap seperti biasa, jangan sampai kendor semangat kerjanya. Pelayanan terhadap masyarakat harus tetap dimaksimalkan. Bulan puasa bukan alasan mengurangi kinerja, karena pelayanan terhadap masyarakat harus di utamakan,” harapnya. (cha)

PLENO KPU SURABAYA, SEPAKATI PENAMAAN KELAS PEMILU

Hupmas, SURABAYA-Ibadah puasa di bulan Ramadhan tidak mengurangi semangat KPU Surabaya untuk tetap melaksanakan rutinitas seperti hari biasa. Seperti hari ini, Senin (29/05/2017), sesuai kesepakatan Pleno minggu lalu (Selasa, 23/05/2017), maka waktu pelaksanaan Pleno yang semula diadakan rutin di hari Selasa, berganti ke hari Senin pukul 10.00WIB sampai selesai. Masih terkait hasil rapat pleno minggu lalu, pembahasan tentang road map Kelas Pemilu/Kelas Demokrasi/Kursus Kepemiluan, menjadi agenda penting yang masih dibahas dalam Rapat Pleno KPU Kota Surabaya siang ini. Terkait dengan program Kelas Pemilu/Kelas Demokrasi/Kursus Kepemiluan yang akan digulirkan oleh KPU Surabaya dalam waktu dekat, Divisi Umum, Keuangan dan Logistik, Miftakhul Gufron berpendapat bahwa program ini secara umum bertujuan untuk menyampaikan gambaran tentang sistem demokrasi dan sistem pemilu di Indonesia, pentingnya berdemokrasi yang sehat dan bermartabat, serta manfaat maupun akibat dari proses pelaksanaan demokrasi, melalui pemilu, untuk masyarakat. Oleh karena itu, penamaan program menjadi sebuah hal yang penting. “Mengingat, materi yang akan disampaikan dalam program ini pun juga terkait dengan arti penting pemilu, kriteria pemilih dalam pemilu, hingga bagaimana menjadi pemilih yang cerdas, maka penamaan program Kelas Pemilu lebih pas,” usul Gufron yang kemudian disepakati oleh peserta Rapat Pleno yang lain. (cha)

JELANG PILGUB JATIM 2018, KPU SURABAYA DAN DISPENDUKCAPIL KOTA SURABAYA MULAI KOORDINASI Terbit Tanggal 26 Mei 2017 10:00

Hupmas, SURABAYA-Daftar Pemilih merupakan elemen yang sangat penting dalam penyelengaraan Pemilu maupun Pilkada. Baik dan buruknya daftar pemilih akan mempengaruhi baik buruknya kualitas penyelenggaraan dan kualitas hasil pemilu. Bercermin pada pengalaman penyelenggaraan Pemilu yang lalu dan jelang Pilgub Jatim 2018 yang tahapannya akan bergulir beberapa bulan lagi, KPU Surabaya memandang perlu untuk terus melakukan berkoordinasi dengan stakeholder terkait, yakni Dispendukcapil Kota Surabaya. Rabu (24/05/2017), rombongan KPU Surabaya yang dipimpin oleh Divisi Perencanaan dan Data, Robiyan Arifin bersama Tim Program dan Data KPU Surabaya, Idayu Widuri dan Moch. Fatoni berkunjung ke kantor Dispendukcapil Kota Surabaya untuk sharing terkait data pemilih dan ditemui langsung oleh Sekretaris Dispendukcapil Kota Surabaya, Bapak Sutopo beserta jajarannya. Diawal kunjungan, Divisi Perencanaan dan Data KPU Surabaya, Robiyan Arifin menjelaskan bahwa maksud kunjungan ke kantor Dispendukcapil Kota Surabaya hari ini selain untuk terus menjalin silaturahmi dengan jajaran Dispendukcapil, juga untuk berkoordinasi terkait pemutakhiran data pemilih menjelang Pilgub Jatim Tahun 2018.  “Mutarlih berkelanjutan ini tujuannya memang untuk meminimalisir persoalan DPT yang selama ini sering terjadi. Untuk itu, hari ini (Rabu, 24/05/2017), Kami berkunjung ke Dispendukcapil Kota Surabaya selain untuk berkoordinasi terkait pemutakhiran data pemilih, Kami ingin sharing saja dan sekiranya mungkin ada yang bisa KPU Surabaya  lakukan untuk membantu pihak Pemkot Surabaya, untuk mensosialisasikan perekaman e-KTP misalnya, Kita bisa bantu,” papar Robi. Menanggapi kedatangan KPU Surabaya untuk berkoordinasi terkait Mutarlih, Sekretaris Dispendukcapil Kota Surabaya, Sutopo menyambut baik rencana KPU Surabaya ini, dan akan membantu menyampaikannya kepada masyarakat dan unsur kecamatan serta menjalankan tupoksinya di bidang kependudukan dan pencatatan sipil, termasuk membenarkan identitas penduduk yang masih salah dalam KTP elektronik sehingga nantinya semua warga Kota Surabaya dapat berpartisipasi dalam Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2018. “Sebagai gambaran, jumlah penduduk Surabaya yang harus rekam e-KTP sebanyak 2.281.604 jiwa, namun yang sudah rekam e-KTP sejumlah 1.951.872 jiwa, sehingga masih ada 330.575 jiwa yang belum rekam e-KTP,” ungkap Sutopo. Terkait dengan masih cukup banyaknya, warga masyarakat yang belum rekam e-KTP, Robiyan mengharapkan KPU Surabaya bisa diikutsertakan dalam sosialisasi yang dilakukan oleh Dispendukcapil terkait proses rekam e-KTP. “Kami akan bantu semaksimal mungkin, selain mungkin bisa membantu mengumumkan lewat Website ataupun Medsos yang KPU Surabaya miliki, Kami pun siap ikut andil dengan turun langsung untuk sosialisasi pentingnya rekam e-KTP dan terus menghimbau agar masyarakat yang belum memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik dan ingin memakai hak pilihnya dalam Pemilu, segera melapor, sehingga bisa diakomodir,” jelas pria asli Situbondo ini. (cha)

KISAH DIBALIK POTRET SURAT SUARA DALAM PAMERAN FOTO BERTAJUK “NIRMANA”

Hupmas, SURABAYA – Salah satu komponen fundamental dalam penyelenggaraan perhelatan pesta demokrasi rakyat adalah surat suara. Perjalanan surat suara melalui proses yang sangat panjang. Dimulai dari penetapan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT)  yang menjadi dasar penentuan jumlah surat suara yang akan dicetak ditambah dengan 2,5%. Selanjutnya adalah approval (persetujuan) surat suara oleh peserta pemilu dan/atau pemilihan. Setelah proses persetujuan tahap berikutnya adalah pencetakan yang dilakukan oleh pihak rekanan. Setelah dicetak, surat suara harus disortir, dilipat, dan diset. Semua dilakukan dengan proses hati-hati dan cermat. Tidak semua orang memiliki akses dalam proses tersebut. Bahkan petugas yang melakukan penyotiran, pelipatan, dan pengesetan harus melewati mekanisme pemeriksaan badan ketika akan meninggalkan tempat surat suara itu berada. Proses selanjutnya adalah pendistribusian secara estafet dari KPU ke PPK, PPS, dan KPPS. Pada saat pencoblosan dan penghitungan perolehan suara, surat suara menjadi elemen yang krusial dan penting. Semua proses tersebut dikawal oleh kepolisian karena merupakan dokumen negara yang bersifat rahasia. Setelah pemenang peserta pemilu dan/atau pemilihan dilantik, maka surat suara masih perlu lagi melalui tahap berikutnya yaitu 1 (satu) bulan setelah pelantikan surat suara harus dimusnahkan melalui prosedur lelang (aanwijzing) di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). Proses perjalanan surat suara inilah yang kemudian menjadi alasan dominan yang menarik untuk diangkat sebagai sebuah photo story oleh staf Subbagian Keuangan, Umum, dan Logistik KPU Surabaya, Farid Hardianto, dalam acara Pameran Foto Hasil Workshop Sinau Foto 2 bertajuk “Nirmana” pada tanggal 20 Mei 2017 lalu.  Acara yang dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, di Kantor LKBN Antara Biro Jawa Timur menjadi momentum bersejarah bagi 9 (sembilan) peserta pameran untuk berunjuk gigi menampilkan karya terbaiknya. “Banyak sekali saat ini bermunculan fotografer-fotografer dengan berbagai komunitasnya, ada foto yang menggunakan kamera digital dan handphone. Namun cukup sedikit yang mau belajar dan mendalami teknik-tekniknya,” jelas pria yang akrab disapa Gus Ipul. “Selamat dan sukses atas pameran foto jurnalistik ini. Saya bangga dengan anak-anak muda yang selalu mengasah jurnalistiknya, terutama di bidang fotografi,” jelasnya kembali. Salah satu cuplikan foto Farid yang mencuri perhatian Gus Ipul adalah potret tumpukan surat suara yang sudah kotor, berserakan, berdebu, dan  sebagian telah dimakan rayap. Faridpun menjelaskan bahwa surat suara ini diambil pada saat akan dilaksanakan lelang pemusnahan/penghapusan surat suara pada akhir tahun 2016. Pada saat itu, surat suara sudah menjadi limbah dan harus dimusnahkan.

PERUBAHAN JAM KERJA DAN PELAYANAN INFORMASI KPU SURABAYA SELAMA BULAN RAMADHAN

Hupmas, Surabaya-Menindaklanjuti Surat Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Nomor: 383/KPU/V/2017 tanggal 22 Mei 2017 Perihal Penetapan Jam Kerja ASN pada Bulan Ramadhan Tahun 2017, KPU Surabaya mengubah jam pelayanan informasi. Sesuai dengan surat tersebut, jam kerja ASN di lingkungan Sekretariat KPU, Sekretariat KPU Provinsi, dan Sekretariat KPU Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut: Hari Senin s/d Kamis          : Pukul 08.00 s/d 15.00 WIB Waktu Istirahat                     : 12.00 s/d 12.30 WIB Hari Jumat                            : Pukul 08.00 s/d 15.30 WIB Waktu Istirahat                     : 11.30 s/d 12.30 WIB Sekretaris KPU Surabaya, Sunarno Aristono, mengatakan, jam kerja ASN di Sekretariat KPU Surabaya menyesuaikan dengan Surat KPU RI tersebut. ”Demikian pula dengan pelayanan permohonan informasi dan kunjungan ke RPP Bung Tomo.  Jadi, masyarakat yang akan mengajukan permohonan informasi ataupun berkunjung ke RPP Bung Tomo silakan menyesuaikan dengan jam kerja selama Bulan Ramadhan tersebut,” tutur Aristono. (cha)