Berita Terkini

KPU Surabaya Siap Laksanakan Tahapan Pilkada Serentak 2018

Hupmas, SURABAYA-KPU Provinsi Jawa Timur, Rabu (19/04/2017), mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) dalam rangka pembuatan Rancangan Anggaran Biaya (RAB)  untuk Pilkada serentak Tahun 2018 dengan mengundang anggota Divisi Umum, Keuangan dan Logistik serta Sekretaris dari 38 KPU Kabupaten/ Kota se Jawa Timur. Sekretaris KPU Jatim, H.M Eberta Kawima diawal rapat koordinasi menjelaskan bahwa tujuan diadakan rapat koordinasi hari ini adalah untuk  memfinalisasi Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2018. “Rakor ini dijadwalkan sebagai koordinasi perencanaan anggaran yang terakhir, karena Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah meminta kita untuk segera mengumpulkan RAB. Tolong kabupaten/kota benar-benar mencermati RAB-nya, agar anggaran dapat dikelola dengan baik, transparan dan akuntabel ” jelas pak Wima. Selanjutnya, Ketua KPU Jatim, Eko Sasmito memaparkan ada beberapa hal yang perlu disampaikan di dalam rakor ini. “Pertama, keputusan-keputusan atau kesepakatan terkait perencanaan. Kedua, terkait kebutuhan sharing anggaran, Dalam pengelolaan anggaran pilkada serentak tahun 2018, utamakan prinsip efisiensi. Misalnya pembentukan TPS sebaiknya jumlah pemilih per TPS diseragamkan untuk 450 - 500 pemilih, kecuali memang dibeberapa tempat yang tidak bisa lagi dimaksimalkan jumlah pemilihnya dikarenakan lokasi, kepadatan penduduk, dan sebagainya,” ujar pria asli Lamongan ini. Sementara itu, Divisi Umum, Keuangan dan Logistik KPU Surabaya,  Miftakhul Gufron, yang mengikuti Rapat Koordinasi di KPU Jatim hari ini bersama dengan Sekretaris KPU  Surabaya, Sunarno Aristono, memberikan tanggapannya terkait hasil Rakor yang disepakati. “Pada prinsipnya, KPU Surabaya telah menyiapkan perencanaan kebutuhan logistik dan anggaran yang dibutuhkan dalam Pilgub 2018, sehingga KPU Surabaya telah siap jika tahapan Pilkada serentak akan dimulai dalam waktu dekat ini,” ungkap pak Ghufron. (cha)

Adopsi Semangat Juang Arek Suroboyo, KPU Surabaya Launching RPP Bung Tomo

Hupmas, SURABAYA-“RPP merupakan sarana pendidikan pemilu bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang usia dan golongan,“ demikian disampaikan Eko Sasmito, Ketua KPU Provinsi Jawa Timur, dalam launching RPP Bung Tomo di Gedung KPU Kota Surabaya, Jalan Adityawarman 87 Surabaya, Selasa (18/04/2017). Dibagian lain Eko mengharapkan peran aktif dari seluruh elemen di KPU untuk memaksimalkan fungsi RPP. “Rumah Pintar Pemilu sudah disediakan, jadi tanggungjawab seluruh elemen dari KPU Kota Surabaya, untuk memaksimalkan peran dan fungsinya dalam pendidikan pemilih. Disamping kelengkapan data-data tentang pemilu yang saat ini sudah ada di lingkungan KPU Kota Surabaya, diharapkan seluruh fasilitas yang ada di RPP dapat dimaksimalkan peran dan fungsinya.” Eko juga berharap agar masyarakat dapat berbondong-bondong singgah di RPP KPU Kota Surabaya dan belajar tentang pemilu melalui RPP. ”Ke depan, di harapkan masyarakat dari semua elemen, baik pelajar maupun umum, dari kecil hingga dewasa, kalau mau belajar lebih banyak tentang pemilu, silahkan mengunjungi RPP Bung Tomo, RPP kebanggaan Kota Surabaya. Semua fasilitas yang ada, dapat diakses secara gratis,” lanjut Eko. Sementara itu, Anggota KPU Kota Surabaya Divisi Perencanaan dan Data, Robiyan Arifin, dalam sambutannya menyatakan bahwa RPP KPU Surabaya disepakati bernama RPP Bung Tomo. Dasar filosofis penggunaan Bung Tomo adalah meniru semangat berjuang arek Surabaya. “Di balik pertempuran dahsyat yang terjadi pada tanggal 10 Nopember 1945, ada sebuah nama yang mempunyai andil besar dalam memompa semangat, keberanian, dan rasa cinta tanah air khususnya kepada arek-arek Suroboyo. Dialah Sutomo atau biasa disebut Bung Tomo yang lahir di Surabaya pada tanggal 3 Oktober 1920, Harapan kami, RPP Bung Tomo bisa digunakan sebagai sarana dalam mencari data atau informasi yang digunakan riset tentang pemilu maupun jalannya pilkada serentak,” papar Robiyan. Acara peresmian Rumah Pintar Pemilu (RPP) Bung Tomo milik KPU Kota Surabaya hari ini, diawali dengan acara Diskusi Publik dengan narasumber Jett Thomason dari Konsulat Jenderal Amerika Serikat. Peresmian Rumah Pintar Pemilu yang bertemakan Bung Tomo ini ditandai dengan pemotongan pita dan pendatanganan prasasti oleh Ketua KPU Provinsi Jawa Timur, Eko Sasmito, yang didampingi oleh Komisioner KPU Kota Surabaya, Robiyan Arifin. "Mudah-mudahan dengan diresmikannya RPP KPU Surabaya ini, yang dari namanya saja sudah terkenal, maka keterkenalanannya bukan karena namanya semata namun karena program kegiatannya yang dapat memberikan kemanfaatan bagi masyarakat Surabaya,” harap Safi’ie, salah satu mantan PPK Kecamatan Gubeng yang turut hadir sebagai undangan. (cha)

Menyelami Sistem Pemilu Di Negeri Paman Sam Bersama Jett Thomason

Hupmas, SURABAYA, Selasa (18/04/2017), dihadiri sekitar 180 peserta yang terdiri dari penyelenggara pemilu, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) pilwali 2015, kalangan pendidik, pelajar, organisasi masyarakat, LSM, organisasi kepemudaan, dan masyarakat umum, acara diskusi publik yang menghadirkan Jett Thomason sebagai keynote speaker berlangsung meriah. Pria asal Texas tersebut mengajak peserta menyelami bagaimana sistem pemilu berlangsung di Amerika. “Sebagai negara yang menganut two-party sistem yang didominasi oleh Partai Republik dan Partai Demokrat membuat pertarungan antar kandidat presiden dan wakil presiden bisa sangat sengit. Bahkan isu-isu yang sensitif bisa diangkat oleh masing-masing calon untuk menyerang lawannya tanpa ada sanksi yang dapat dijatuhkan,” ujar Jett Thomason. Lebih lanjut Jett juga menjelaskan perbedaan mencolok antara pemilu di  Amerika dan Indonesia “Di Negeri Paman Sam tersebut tidak ada KPU nasional. Yang ada hanya di negara bagian. Itupun KPU setempat memiliki aturan main dan karakteristik sendiri-sendiri. DPT (Daftar Pimilih Tetap) yang dimutakhirkan secara berkala juga tidak ada. Kesadaran warga Amerika sendirilah yang akan menentukan dia menjadi pemilih atau tidak. Karena dia sendirilah yang harus mendatangi petugas atau mendaftar online agar tercatat sebagai pemilih. Warga Amerika juga boleh melakukan pencoblosan sebelum hari-H pemungutan suara yang dikenal dengan istilah early voting yang secara normatif tidak dapat dilakukan di Indonesia. Perbedaan lainnya adalah mengenai surat suara. “Ballot (surat suara) tidak hanya berisi nama dua kandidat yang akan mengisi jabatan eksekutif tetapi ada kolom kosong yang disediakan dimana pemilih boleh mencantumkan namanya sendiri atau orang lain yang hendak dipilihnya,”pungkas Kepala Bagian Politik dan Ekonomi Konsulat Jenderal Amerika tersebut.

Diskusi Publik “Electoral College: Their Role In The 2016 U.S. Presidential Election”

Hupmas, SURABAYA, Selasa (18/04/2017), diskusi publik yang dikemas dalam satu rangkaian acara launching Rumah pintar Pemilu menghadirkan Jett Thomason, Plt. Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya sebagai keynote speaker. Pria asal Texas tersebut menyampaikan materinya tentang “Electoral College: Their Role In The 2016 U.S. Presidential Election”. Dengan berbahasa Indonesia yang cukup fasih Jett cukup memukau para peserta.  Presentasi yang disajikan lebih banyak dalam format gambar dan peta sehingga membuat diskusi cukup interaktif dan tidak menoton. Jett menjelaskan “pemilihan presiden tahun 2016 di Amerika Serikat yang dianggap sebagai sebuah situasi yang langka (rare situation). Betapa tidak, Hillary Clinton yang diusung Partai Demokrat unggul dengan suara terbanyak 65.853.625 (48.0%) sedangkan Donald Trump dari Republik memperoleh 62 985.106 suara (45,9%). Tetapi di electoral votes Hillary kalah dengan hanya mendapatkan 232 electoral votes. Sedangkan Trump menang dengan 306 electoral votes sehingga terpilih sebagai presiden AS yang ke-45. Dengan electoral college kemenangan kandidat bukan karena perolehan popular votes dari rakyat yang memberikan hak suaranya tetapi karena electoral votes yang dilakukan oleh anggota kongres (senat dan DPR),” jelas Jett. Pada Sesi tanya jawab para peserta berantusias berebut pertanyaan.  Salah peserta, Yeni Yustinah, PPK Pilwali 2015 menanyakan tentang pemungutan suara ulang di Amerika. Pertanyaan terus bergulir dari satu perserta ke peserta lainnya. Diantaranya pertanyaan tentang mekanisme pengajuan gugatan apabila ada dispute (sengketa), dan persyaratan apa saja untuk bisa menjadi calon presiden. Sementara itu, Arif Kusnadi salah satu peserta berharap akan ada lagi kegiatan seperti ini. "Saya senang mengikuti diskusi yang diadakan KPU karena bisa tahu sistem pemilu di negara barat. Semoga nanti bisa diundang lagi," ujar mahasiswa Universitas Yos Sudarso ini. Diskusi yang berlangsung satu jam tersebut diakhiri dengan penukaran cinderamata oleh Jett Thomason dengan Purnomo Satriyo Pringgodigdo, Komisioner KPU Surabaya yang sekaligus menjadi moderator dalam diskusi publik tersebut.

Apel Pagi, Ketua KPU Surabaya Ingatkan Pentingnya Integritas

Hupmas, SURABAYA- Setelah melalui libur panjang pada akhir pekan lalu, Senin (17/04/2017), staf Sekretariat KPU Surabaya melaksanakan apel pagi. Apel dipimpin langsung oleh Ketua KPU Surabaya, Nur Syamsi. Dalam amanatnya, pria kelahiran Lamongan ini mengingatkan seluruh keluarga besar KPU Surabaya untuk terus menjaga integritas sebagai penyelenggara Pemilu, baik Pilkada maupun Pileg Pilpres. “Integritas merupakan konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip. KPU yang berintegritas, diharapkan dapat mewujudkan kesejahteraan negara. Karena dengan penyelenggaraan pemilu yang baik, akan ada kesempatan untuk memilih para pemimpin bangsa dengan kualitas yang baik, terus jadikan integritas sebagai nafas penyelenggara pemilu,” papar Syamsi. Nur Syamsi juga menambahkan, setelah libur panjang, diharapkan agar staf memiliki semangat baru dalam bekerja. ”Setelah liburan, pikiran sudah fresh. Nah, sekarang saatnya bekerja kembali dengan penuh semangat. Besok pagi, Selasa (18/04/2017), KPU Surabaya memiliki event besar di Tahun ini yaitu Launching RPP Bung Tomo, untuk itu saya harap segenap jajaran KPU Surabaya bisa menjaga soliditas dan kekompakan tim supaya acara bisa berjalan dengan lancar dan yang utama terus niatkan kerja kita untuk ibadah,” pungkasnya. (cha)

Belum di Launching, RPP Bung Tomo Menerima Kunjungan Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya

Hupmas, SURABAYA-“Bu, sini-sini dicelupin dulu jarinya sebagai tanda sudah mencoblos,” ucap Farrel, salah satu siswa Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya kepada Nurul Amalia, Komisioner KPU Surabaya yang hari ini berperan pemilih. Keseruan tersebut terjadi saat beberapa siswa kelas 4 (empat) Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya berkunjung RPP Bung Tomo, Senin (17/04/2017). Siswa Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya diajak untuk belajar sambil bermain mengenai Pemilu dengan melakukan simulasi sebagai petugas KPPS dalam Pemilu. Seperti dalam pemilihan ketua kelas, pemilu bertujuan untuk memilih pengelola dalam Negara. Di Indonesia, Pemilu adalah metode untuk memilih wakil rakyat (legislatif) dan pimpinan pemerintahan (eksekutif). Zara, Salah satu siswa yang berkunjung  mengaku sangat senang. “Banyak gambar-gambar dan tulisan-tulisan tentang pemilu. Seperti apa tugas-tugas KPU, kapan pemilu pernah dilaksanakan, pemilu itu untuk memilih apa saja, dan sebagainya. Kan semua itu juga ada di pelajaran sekolah, yakni PKn. Tadi juga ada miniatur peraga tempat coblosan (red, TPS). Unik ya menurutku," tambah Zara. Salah satu guru Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya yang turut mendampingi siswanya ke RPP Bung Tomo, Ibu Riza, mengaku terkesan dengan RPP Bung Tomo yang didirikan KPU Surabaya. Perpaduan antara penyajian data-data, gambar-gambar atau alat peraga, dan bahkan miniatur seperti TPS bisa menancapkan kesan mendalam di benak siswa. Sehingga siswa bisa mudah terbantu untuk mengingatnya, disamping yang ia dapatkan dari buku-buku pelajaran di kelas. “Antusias anak-anak sangat luar biasa saat diajak ke RPP ini, oleh karena itu kami berencana mengajak murid-murid yang lain untuk mengunjungi RPP di waktu mendatang, ” ucap ibu guru wali kelas 4 (empat) ini. Sementara itu, Divisi Teknis KPU Surabaya, Nurul Amalia, yang turut melihat antusiasme para siswa ketika berkunjung ke RPP Bung Tomo memberikan tanggapannya. Menurut Bu Nurul, salah satu upaya KPU untuk menumbuhkan kepedulian masyarakat pada pesta demokrasi adalah pengenalan politik sejak dini lewat Rumah Pintar Pemilu (RPP). “Sekolah-sekolah yang membutuhkan penjelasan terkait pemilu bisa langsung menggunakan RPP Bung Tomo ini. Kami sediakan guide-nya,” ucap Bu Nurul. (cha)