Berita Terkini

PERSIAPKAN PEMILU SEJAK DINI, KPU KOTA SURABAYA DISKUSI VERIFIKASI PARPOL

Hupmas, SURABAYA- Meski sampai detik ini, UU Penyelenggaraan Pemilu belum disepakati oleh Pemerintah dan DPR, tidak menyurutkan keinginan KPU Kota Surabaya untuk mempersiapkan pemilu sejak dini. Melalui forum diskusi Reboan yang sudah dilaksanakan selama 6 tahun terakhir ini, Kasubbag Hukum, Octian Anugeraha, menyampaikan materi bertema “Tahun ini: Verifikasi Parpol?”. RUU yang diajukan oleh Pemerintah kepada DPR pada 20 Oktober 2016, serta Peraturan KPU tentang Pendaftaran dan Verifikasi Parpol pada pemilu sebelumnya menjadi pokok bahasan utama dalam forum diskusi Reboan, hari ini (10/05/2017). Di awal paparannya, Octian menyampaikan bahwa tahapan penyelenggaraan pemilu dan penetapan jadwal pendaftaran parpol peserta pemilu, masing-masing dimulai paling lambat 22 bulan dan 20 bulan sebelum hari pemungutan suara. “Apabila memperhatikan pemberitaan di media tentang kesepakatan antara Pemerintah, DPR, dan penyelenggara pemilu untuk melaksanakan pemungutan suara pada bulan April 2019, maka pendaftaran parpol akan dimulai Agustus mendatang”, ujar pria asal Malang ini. RUU mengamanatkan KPU untuk mengatur lebih lanjut ketentuan mengenai pelaksanaan dan waktu verifikasi. Berkaca pada regulasi pendaftaran pemilu yang lalu, yaitu PKPU Nomor 8 Tahun 2012 beserta perubahannya, proses awal pendaftaran dilakukan oleh KPU RI. Kemudian jika persyaratan administratif terpenuhi, maka KPU kabupaten/kota akan melakukan verifikasi faktual terhadap kepengurusan, keterwakilan 30% pengurus perempuan, domisili kantor, dan keanggotaan pada parpol tingkat kabupaten/kota. Verifikasi faktual terhadap seluruh persyaratan tersebut dilaksanakan paling lama 26 hari. “Parpol masih punya kesempatan melakukan perbaikan pasca verifikasi faktual, untuk kemudian dilakukan verifikasi perbaikan dan hasilnya akan dikompilasi oleh KPU Provinsi untuk mengetahui keterpenuhan syarat kepengurusan dan keanggotaan di 75% kabupaten/kota pada suatu provinsi”, imbuh Octian. Demi efektivitas dan efisiensi proses verifikasi parpol, KPU telah menyempurnakan aplikasi Sistem Informasi Partai Politik (SIPOL). Aplikasi berbasis web melalui jaringan internet ini mempunyai nilai kemanfaatan yang tinggi bagi parpol, antara lain dapat melakukan persiapan input data pemenuhan syarat pendaftaran, mengoperasikan sistem ini kapan saja dan dimana saja, mengelola data secara internal bersama-sama dengan kepengurusan tingkat provinsi dan kabupaten/kota, sampai melakukan pengecekan dan perbaikan data yang sudah dimasukkan ke server sebelum dilakukan pendaftaran, sehingga diharapkan dapat mewujudkan tahapan verifikasi parpol yang transparan dan akuntabel. “Melalui SIPOL, dapat dilakukan cek kegandaan identik, sekaligus cek potensi kegandaan anggota parpol”, pungkas pria yang terakhir menyelesaikan studinya di Universitas Airlangga ini. (oct/cha)

OPTIMALISASI FUNGSI RPP BUNG TOMO, KPU SURABAYA AUDENSI KE CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH KOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Hupmas, SURABAYA – Bertempat di ruang kerja Kepala UPT Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kota Surabaya, audensi membahas optimalisasi fungsi RPP Bung Tomo berlangsung penuh dengan keakraban, pada hari Senin (08/05/2017). Dalam pertemuan ini Kepala Cabang Dinas, Sukaryantho, dengan Ketua KPU Surabaya, Nur Syamsi yang didamping Kasubbag Teknis dan Hupmas, Endang Sri Arti Rahayu terangkum empat (4) hal penting terkait dengan metode pendekatan optimalisasi fungsi RPP. Yang pertama adalah pengenalan RPP melalui website. Kedua melalui media cetak. Ketiga pemberian surat rekomendasi dari UPT Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Kota Surabaya dan yang keempat pendekatan dengan tenaga pendidik dan peserta didik melalui kelas pemilu. “Politik itu ilmu. Kalau ada contoh-contoh diluar sana yang barangkali kalau dipahami secara keilmuan maka kepala sekolah dan guru bisa mendiskusikan secara bersama-sama dengan KPU. Kemudian ada politik dan perilaku politik dan tenaga akademik harus betul paham mengenai itu. Supaya anak-anak kita memiliki mindset yang jelas,” kata Sukaryantho. “Saya berharap teman-teman KPU bisa memberi gambaran yang jelas antara ilmu politik, perilaku politik, dan sistem KPU yang dilakukan itu nanti ada pesan  goal yang jelas,” imbuh pria asal Magetan ini. Nur Syamsi menyampaikan tujuan jangka pendek kerjasama optimalisasi fungsi RPP adalah murid mampu mengerti bagaimana sistem pemilu yang dilaksanakan oleh KPU dibangun secara transparan dan accessible. “Setelah mengikuti diskusi kelas pemilu murid akan memahami substansi demokrasi dan pemilu yang kemudian mau menyebarkan pemahaman tentang pemilu dan nilai-nilai demokrasi dikalangan kelompok remajanya,” papar Syamsi. “Saya kira ini tugas berat dan sangat mulia. Dari segi pengetahuan saya terbantu. Saya juga senang KPU mau langsung terjun memberi pendidikan pemilih ke anak-anak didik kita” ungkap Sukaryantho.  

RAPAT PLENO KPU SURABAYA, BAHAS PROYEKSI PEMBENTUKAN KELAS PEMILU KPU KOTA SURABAYA

Hupmas, SURABAYA – Selasa (09/05/2017), KPU Kota Surabaya mengagendakan Rapat Pleno membahas tentang penyerapan anggaran sampai dengan Bulan April 2017 serta agenda kegiatan yang akan dilaksanakan di Bulan Mei 2017. Diawal Pleno, Bendahara KPU Kota Surabaya, Endah Yuli Ekowati, dalam laporan realisasi anggaran yang dibacakan menyebutkan prosentase 29,62% untuk penyerapan anggaran hingga bulan April 2017. Sementara itu, pembahasan terkait proyeksi kegiatan yang akan dilaksanakan di Mei 2017, salah satu kegiatan yang diagendakan oleh KPU Kota Surabaya dalam waktu dekat ini adalah pembentukan Kelas Pemilu sebagai follow up dari audiensi bersama Kepala UPT Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kota Surabaya dan silaturahmi dengan Karang Taruna Kota Surabaya, Senin (08/05/2017). “KPU Surabaya memang telah memiliki Pusat Pendidikan Pemilih (RPP Bung Tomo), namun jangan sampai stagnan dengan hanya memiliki RPP saja, tapi Kita juga harus mengoptimalkan keberadaannya supaya manfaatnya bisa dirasakan oleh semua kalangan,” ungkap Ketua KPU Surabaya, Nur Syamsi. Nur Syamsi menambahkan, ide pembentukan Kelas Pemilu ini sendiri merupakan hasil dari audiensi yang dilakukan oleh KPU Kota Surabaya dengan UPT Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kota Surabaya serta pengurus Karang Taruna Kota Surabaya kemarin sore. “Tugas KPU tidak hanya menyukseskan setiap agenda pemilu, namun juga mewujudkan pemilu yang berkualitas. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan Pemilu yang berkualitas itu adalah adanya pemilih cerdas. Hal inilah yang perlu kita bangun sejak dini dengan menghadirkan Kelas Pemilu,”imbuh Syamsi. Sebagai gambaran, program Kelas Pemilu yang digagas ini secara umum akan menyampaikan tentang sistem demokrasi dan sistem pemilu di Indonesia, pentingnya berdemokrasi yang sehat dan bermartabat, serta manfaat maupun akibat dari proses pelaksanaan demokrasi, melalui pemilu, untuk masyarakat. Dengan adanya Kelas Pemilu, diharapkan tatanan dan tatacara berdemokrasi di Surabaya ke depan akan semakin baik serta pada saat pelaksanaan tahapan pemilu kesadaran masyarakat, yang dikuatkan oleh generasi muda dan generasi terpelajar, untuk menciptakan Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, bersih, jujur dan adil sudah terbangun. (cha)

RAPAT PLENO KPU SURABAYA, BAHAS PROYEKSI PEMBENTUKAN KELAS PEMILU KPU KOTA SURABAYA

Hupmas, SURABAYA – Selasa (09/05/2017), KPU Kota Surabaya mengagendakan Rapat Pleno membahas tentang penyerapan anggaran sampai dengan Bulan April 2017 serta agenda kegiatan yang akan dilaksanakan di Bulan Mei 2017. Diawal Pleno, Bendahara KPU Kota Surabaya, Endah Yuli Ekowati, dalam laporan realisasi anggaran yang dibacakan menyebutkan prosentase 29,62% untuk penyerapan anggaran hingga bulan April 2017. Sementara itu, pembahasan terkait proyeksi kegiatan yang akan dilaksanakan di Mei 2017, salah satu kegiatan yang diagendakan oleh KPU Kota Surabaya dalam waktu dekat ini adalah pembentukan Kelas Pemilu sebagai follow up dari audiensi bersama Kepala UPT Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kota Surabaya dan silaturahmi dengan Karang Taruna Kota Surabaya, Senin (08/05/2017). “KPU Surabaya memang telah memiliki Pusat Pendidikan Pemilih (RPP Bung Tomo), namun jangan sampai stagnan dengan hanya memiliki RPP saja, tapi Kita juga harus mengoptimalkan keberadaannya supaya manfaatnya bisa dirasakan oleh semua kalangan,” ungkap Ketua KPU Surabaya, Nur Syamsi. Nur Syamsi menambahkan, ide pembentukan Kelas Pemilu ini sendiri merupakan hasil dari audiensi yang dilakukan oleh KPU Kota Surabaya dengan UPT Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kota Surabaya serta pengurus Karang Taruna Kota Surabaya kemarin sore. “Tugas KPU tidak hanya menyukseskan setiap agenda pemilu, namun juga mewujudkan pemilu yang berkualitas. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan Pemilu yang berkualitas itu adalah adanya pemilih cerdas. Hal inilah yang perlu kita bangun sejak dini dengan menghadirkan Kelas Pemilu,”imbuh Syamsi. Sebagai gambaran, program Kelas Pemilu yang digagas ini secara umum akan menyampaikan tentang sistem demokrasi dan sistem pemilu di Indonesia, pentingnya berdemokrasi yang sehat dan bermartabat, serta manfaat maupun akibat dari proses pelaksanaan demokrasi, melalui pemilu, untuk masyarakat. Dengan adanya Kelas Pemilu, diharapkan tatanan dan tatacara berdemokrasi di Surabaya ke depan akan semakin baik serta pada saat pelaksanaan tahapan pemilu kesadaran masyarakat, yang dikuatkan oleh generasi muda dan generasi terpelajar, untuk menciptakan Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, bersih, jujur dan adil sudah terbangun. (cha)

PIMPIN APEL PAGI, PURNOMO SATRIYO PRINGGODIGDO IMBAU SEKRETARIAT TINGKATKAN KINERJA DAN KEDISIPLINAN DI AWAL BULAN

Hupmas, SURABAYA-Setelah 2 (dua) minggu berturut-turut kegiatan Apel Pagi tidak dilaksanakan karena Hari Libur Nasional jatuh pada hari Senin. Pagi ini, Senin (08/05/2017), jajaran Komisioner dan Sekretariat KPU Surabaya melaksanakan rutinitas Apel Pagi. Apel dipimpin langsung oleh anggota KPU Surabaya, Divisi Hukum, Purnomo Satriyo Pringgodigdo. Dalam arahannya, Purnomo selaku pemimpin apel, terus mengingatkan pada seluruh peserta Apel Pagi untuk selalu meningkatkan kedisiplinan. Purnomo menegaskan apel pagi merupakan kewajiban yang harus diikuti oleh seluruh jajaran sekretariat tanpa kecuali. “Kegiatan apel seperti ini untuk mengetahui kesiapan pesonel sebelum mengawali kegiatan sehari-hari, mengingat masih banyak pekerjaan, program dan kegiatan yang harus diselesaikan hingga akhir Mei ini, namun sepadat apapun pekerjaan dan kegiatan kita, jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan, Selalu ingatlah bahwa kesehatan yang penting untuk dijaga karena kesehatan merupakan anugerah terbesar yang diberikan oleh Allah SWT untuk makhlukNya,” ungkap Purnomo. (cha)

PENYEMPURNAAN E-VOTING PEMILU KETUA HIMPUNAN MAHASISWA SISTEM INFORMASI ITS YANG LEBIH USER FRIENDLY

Hupmas, SURABAYA – Implementasi e-Voting selalu menarik untuk dikaji dan diapresiasi terutama apabila diterapkan di lingkungan lembaga pendidikan formal. Salah satu perguruan tinggi yang menerapkan e-Voting adalah Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Dua mahasiswa, Muhamad Fa’iq Purnomo Putra dan Hipzul Achmad Jabbar, berkunjung ke KPU Surabaya untuk mendapatkan mentoring sekaligus sharing terkait dengan pelaksanaan e-Voting pagi ini (08/05/2017). “Ini adalah tahun kedua kami melaksanakan sistem e-Voting untuk pemilihan umum ketua. 2016 masih banyak kekurangan dan 2017 ini aplikasinya disempurnakan oleh BEM Fakultas Sistem Informasi,” ujar Muhamad Fa’iq. “E-Voting tahun kemarin aplikasinya belum ada panel. Masih berupa koding yakni bahasa pemrograman yang hanya bisa dibaca oleh orang yang paham programming. Tapi tahun ini sudah ada panel statistik yang dapat menyajikan hasil penghitungan suara dalam format pie chart. Sehingga siapa pun bisa membacanya,” imbuh mahasiswa kelahiran Jakarta ini. Untuk otentikasi pemilih sistem e-Voting menggunakan token yang terdiri dari enam belas (16) kombinasi angka dan huruf. Setelah menerima token, pemilih bisa langsung menuju bilik pemilihan. Di dalam bilik sudah tersedia laptop dengan layar yang menampilkan dua calon ketua. Kandidat nomor urut satu (1) bernama Farih Fiddaroin Fadli dan nomor urut dua (2) bernama Gilang Dimizza M. Selain nama dari kedua kandidat tersebut juga tersedia kolom golput. Sebuah pilihan yang sengaja disiapkan bagi yang tidak ingin memilih dari kedua calon yang ada. Selanjutnya pemilih harus menginput kode token tersebut ke laptop. Setelah berhasil  pemilih kemudian mengklik salah satu dari 3 (tiga) pilihan tersebut. “Token ini sebagai pengganti surat suara. Satu pemilih hanya bisa mendapatkan satu token dan akan tercatat di database server kami. Kemungkinan token rusak sehingga tidak bisa dipakai ada. Jika ini terjadi akan kita regenerate melalui server admin” jelas Achmad Jabbar. Selain sharing mengenai e-Voting kedua mahasiswa tersebut juga mengunjungi RPP Bung Tomo dengan didampingi oleh Kasubbag Teknis dan Hupmas, Endang Sri Arti Rahayu. “Kami senang bisa diberikan kesempatan ke RPP. Sangat bermanfaat jika ingin belajar lebih mendalam soal pemilu dan demokrasi. Apalagi dilengkapi dengan property selfie booth yang menarik dalam bentuk surat suara. Siapa tahu nanti saya bisa jadi walikota,” ungkap Muhamad Fa’iq.