Berita Terkini

KELILING KECAMATAN, INGATKAN JAWA TIMUR PUNYA GAWE TAHUN 2018

Hupmas, Surabaya-Rute Jambangan, Gayungan, Wonocolo, Tenggilis Mejoyo, Gubeng danTegalsari dilahap oleh Divisi Perencanaan dan Data, Robiyan Arifin serta Tim Logistik KPU Surabaya, Kamis (20/07). Dengan diselesaikannya dropping X-Banner  ke 6 ( enam) kecamatan tersebut, maka kegiatan distribusi ke 31 Kecamatan telah tuntas diselesaikan dan sesuai dengan jadwal. Divisi Perencanaan dan Data KPU Surabaya, Robiyan Arifin, mengatakan hasil dari berkeliling ke 31 Kecamatan  ternyata memang masih banyak warga masyarakat Surabaya yang belum melakukan rekam E-KTP, termasuk  pemilih pemula. ”Alhamdulillah, kegiatan distribusi X-Banner telah usai hari ini (Kamis, 20/07) dengan kecamatan Tegalsari sebagai penutupnya. Meskipun kegiatan distribusi X-Banner telah selesai, namun KPU Surabaya akan  terus mendorong  dan bersinergi dengan Dispendukcapil Kota Surabaya untuk melakukan sosialisasi perekaman e-KTP. Selain bertatap muka langsung, kami punya Website, Facebook dan Twitter sebagai media yang bisa digunakan untuk melakukan himbauan. Jadi wujud nyata KPU Surabaya tidak hanya berhenti dengan distribusi X-Banner ini,”tandas Robi. Pria kelahiran Situbondo ini menambahkan, KPU Surabaya akan terus terjun ke kecamatan-kecamatan untuk mengajak masyarakat melakukan perekaman data kependudukan, sebagai salah satu upaya menyukseskan perhelatan Pilkada serentak 2018. Disisi lain, hal tersebut juga sebagai salah satu langkah untuk menekan angka golput dalam Pilgub Jatim 2018. “Paling tidak, KPU Surabaya akan terus mengingatkan masyarakat, bahwa Jawa Timur akan punya gawe di Tahun 2018 yakni Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Untuk tahapan pemutakhiran data pemilih sendiri sudah mulai bergulir sejak portal Sidalih dilaunching pada tanggal 11 Juli 2017. Itulah mengapa kita getol melakukan sosialisasi pentingnya kepemilikan E-KTP, karena KPU berkepentingan untuk mewujudkan DPT yang berkualitas,”pungkasnya. (cha)

INGIN TAHU SEJARAH PEMILU, LIMA MAHASISWA UKWM SURABAYA SAMBANGI RPP BUNG TOMO

Hupmas, Surabaya-Lima anak muda berjas almamater Universitas Katolik Widya Mandala (UKWM) Surabaya, Rabu pagi (19/07/2017) datangi kantor KPU Surabaya untuk melakukan observasi, wawancara sekaligus mengikuti diskusi Reboan bersama jajaran Sekretariat KPU Surabaya. Sembari menunggu dimulainya diskusi yang dijadwalkan dimulai pada pukul 10.30 WIB, Vicentius Setiadi, P.I. Samuel A, Wicaksono P., Izza Fauzia dan Putri Yulga Sari melakukan kunjungan ke RPP Bung Tomo yang letaknya digedung sebelah kantor KPU Kota Surabaya. Dengan didampingi oleh Kepala Sub Bagian Teknis dan Hupmas, Endang Sri Arti Rahayu yang turun langsung menjadi tour guide RPP Bung Tomo, Kelimanya diajak berkeliling disetiap sudut RPP Bung Tomo. Endang menjelaskan bahwa  sejak di launching tanggal 18 April 2017, RPP ini telah dikunjungi tidak hanya oleh pelajar, namun juga mahasiswa dan masyarakat umum. RPP Bung Tomo ini memang didesain sebagai wadah untuk edukasi demokrasi dan kepemiluan sertan terbuka untuk semua kalangan masyarakat. Selain dilengkapi dengan ruang audio visual dan perpustakaan, RPP Bung Tomo juga dilengkapi dengan  ruang simulasi TPS. “RPP ini buka dari hari Senin sampai Jum’at. Jam buka menyesuaikan dengan jam kerja. Senin–Kamis Pukul 08.00-16.00, sedangkan hari Jum’at Pukul 08.00-16.30 WIB,” jelasnya. “Tempat ini full data kepemiluan ceritanya  ya, ada sejarah pemilu 1955  juga. Bagus ini kalau untuk para pelajar dan mahasiswa. Perpaduan antara penyajian data-data, gambar-gambar atau alat peraga, dan bahkan miniatur seperti TPS sangat menarik. Ada tablet untuk bermain games lagi,”ungkap Samuel, salah satu mahasiswa. Kelima mahasiswa  ini pun sangat mengapresiasi kerja KPU, dimana lahirnya rumah pintar pemilu telah memberikan warna tersendiri untuk mengajarkan tentang arti pentingnya Pemilu. Mereka berharap dengan adanya rumah pintar pemilu mampu mendorong masyarakat Surabaya menjadi pintar dalam berdemokrasi sehingga proses demokrasi di Surabaya ini jauh dari tendensi money politik. (cha)

DARI OBSERVASI BERLANJUT DISKUSI

Hupmas, Surabaya-“Metode penghitungan suara merupakan variabel utama dari sistem pemilu yang bertugas untuk mengkonversi suara menjadi kursi. Metode penghitungan suara paling tidak berpengaruh pada tiga hal: derajat proporsionalitas suara, jumlah perolehan kursi partai politik, dan sistem kepartaian. Sehingga akan ada kesan sangat teknis matematis dalam mengkonversi suara menjadi kursi dalam Pemilu Legislatif,”papar Nurul Amalia, Divisi Teknis KPU Surabaya, di awal diskusi Reboan (19/07). Tidak seperti diskusi reboan minggu-minggu sebelumnya yang hanya diikuti oleh jajaran sekretariat KPU Surabaya,maka diskusi reboan kali ini turut diikuti oleh Vicentius Setiadi, P.I. Samuel A, Wicaksono P., Izza Fauzia dan Putri Yulga Sari, kelimanya mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang sedang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan observasi di lingkungan KPU Surabaya, dan sembari melakukan observasi kelimanya mengikuti diskusi reboan, yang hari ini (Rabu, 19/07) mengangkat tema  tentang “Konversi Suara’. Bu Nurul, demikian biasa disapa melanjutkan, dalam sistem pemilu proporsional kita diperkenalkan dengan dua rumpun metode penghitungan suara: kuota dan divisor. Pada rumpun metode penghitungan kuota terdapat dua teknik penghitungan suara yakni kuota hare dan kuota droop. “Kuota hare merupakan salah satu teknik penghitungan suara yang sudah tidak asing di Indonesia karena metode ini paling sering digunakan dari pemilu ke pemilu,” lanjutnya. Diskusi pun semakin menarik dengan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan secara bergantian oleh kelima mahasiswa UWM Surabaya. Tidak hanya seputar konversi suara namun juga hal lain seputar kepemiluan. Izza misalnya yang menanyakan tentang solusi apa yang dilakukan oleh KPU jika  masih ditemukan adanya NIK ganda.  Menanggapi pertanyaan tersebut Nurul memaparkan bahwa setelah adanya e-KTP, masalah adanya NIK ganda bisa mudah di cek. Warga yang memiliki kartu tanda penduduk lebih dari satu dengan sendirinya hanya akan memiliki satu identitas setelah data pribadinya direkam ulang dalam KTP elektronik (e-KTP). Dia hanya akan tercatat sebagai warga sesuai data yang terekam dan itu artinya data pada KTP lain yang dimilikinya akan terhapus. Setiap warga yang menjalani rekam data e-KTP, data kependudukannya akan masuk dalam satu kamar. “Jadi, satu orang hanya memiliki satu identitas, jika seorang warga punya dua KTP dari kelurahan berbeda, data KTP yang tak direkam di e-KTP dengan sendirinya akan terhapus,” jelas wanita asli Surabaya ini. “Oleh karena itu, sebaiknya dari sekarang bagi warga yang memiliki KTP ganda lebih baik memilih identitas yang akan didata ulang dalam e-KTP. Itu supaya mereka tak kesulitan untuk mengurus berbagai keperluan yang harus menggunakan kartu identitas, termasuk dalam penggunaan hak pilihnya dalam pemilu,”pungkasnya.

ROBI: SEGERA TUNTASKAN DISTRIBUSI X-BANNER DAN SOSIALISASI E-KTP MINGGU INI

Hupmas, Surabaya-“Sudah 25 Kecamatan hingga hari ini (Selasa, 18/07) yang telah Kami sambangi untuk distribusi X-Banner serta sosialisasi pentingnya kepemilikan E-KTP.” Demikian ungkap Divisi Perencanaan dan Data KPU Surabaya, Robiyan Arifin, setelah selesai berkeliling ke 6 (enam) Kecamatan di wilayah Kota Surabaya, Selasa (18/07). Didampingi oleh Kepala Sub Bagian Keuangan, Umum dan Logistik, Raditya Dwita Ardana dan salah satu staf Logistik, Idris Rochmad, Pak Robi demikian biasa disapa, sejak pagi hari berkeliling ke kecamatan Tandes, Asem Rowo, Bubutan, Sukomanunggal, Dukuh Pakis dan Sawahan. “Target Kami minggu ini, semua X-Banner harus sudah terdistribusi ke 31(tiga puluh satu) kecamatan. Tidak sekedar datang, ngedrop X-Banner terus berpamitan, namun ada pesan-pesan yang Kami sampaikan ke pihak kecamatan terkait pentingnya kepemilikan E-KTP dalam penyelenggaraan Pemilu mengingat portal Sidalih untuk Pilkada Serentak 2018 aksesnya pun sudah dibuka, jadi data jumlah penduduk Surabaya yang telah rekam E-KTP dan yang belum benar-benar harus valid. Untuk itu, penting bagi Kami untuk bertemu langsung dengan pihak Kecamatan, terutama untuk mengetahui apakah warganya semua telah rekam E-KTP?, jika belum semua rekam E-KTP, apa saja sih kendalanya selama ini. Karena akan lebih mantap jika Kita bertanya langsung, dan tidak berdasarkan opini,”imbuhnya. “Dari 31 (tiga puluh satu) kecamatan di wilayah Surabaya, masih tersisa 6 (enam) kecamatan lagi (Tegalsari, Gubeng, Gayungan, Jambangan, Wonocolo dan Tenggilis Mejoyo) yang akan KPU Surabaya sambangi di hari Kamis (20/07), sekaligus menuntaskan kegiatan distribusi X-Banner. Semoga ikhtiar ini, bisa mewujudkan daftar pemilih yang berkualitas serta mampu mengakomodir seluruh hak politik masyarakat Surabaya dalam setiap perhelatan Pemilu, terutama Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2018 yang akan bergulir dalam waktu dekat ini,”pungkas pria penghobi catur ini. (cha)

SEGERA REKAM E-KTP UNTUK HAK PILIH ANDA

Hupmas, Surabaya-Selasa (18/07) pukul 18.00 WIB, Aula Kecamatan Bubutan Jalan Koblen Tengah No. 22 Surabaya. sudah dipenuhi Ketua RW dan Ketua LKMK se Kecamatan Bubutan yang akan mengikuti kegiatan pembinaan pelayanan masyarakat dibidang kependudukan yang diselenggarakan oleh Kecamatan. Sembari duduk lesehan ditengah-tengah peserta, Divisi Perencanan dan Data KPU Surabaya, Robiyan Arifin, berikan sosialisasi terkait pemutakhiran data pemilih serta pentingnya kepemilikan E-KTP. Dibuka langsung oleh Camat Bubutan, Eko Kurniawan Purnomo, S.STP, M.Si, selain mengundang, Divisi Perencanaan dan Data KPU Surabaya, Robiyan Arifin, kegiatan rutin tersebut juga menghadirkan narasumber dari Dispendukcapil  yang diwakili oleh Bapak Sutopo, Danramil serta Kapolsek Bubutan Robi, demikian akrab disapa menjelaskan bahwa daftar Pemilih merupakan elemen yang sangat penting dalam penyelengaraan Pemilu maupun Pilkada. Baik dan buruknya daftar pemilih akan mempengaruhi baik buruknya kualitas penyelenggaraan dan kualitas hasil pemilu. “Untuk mewujudkan DPT berkualitas, KPU Surabaya terus bersinergi dengan Dispendukcapil Kota Surabaya untuk melakukan sosialisasi terkait rekam E-KTP. Sosialisasi semacam ini akan terus digenjot oleh KPU Surabaya di tengah-tengah masyarakat Surabaya jelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2018 dan Pemilu Tahun 2019. Hal tersebut dilakukan, sebagai bentuk kepedulian KPU Surabaya agar masyarakat tidak kehilangan hak pilihnya dalam setiap perhelatan Pemilu,”jelas Robi. Ayah 3 (tiga) orang anak ini menambahkan, wujud nyata KPU Surabaya untuk turut serta melakukan sosialisasi rekam E-KTP adalah dengan mengirimkan X-Banner ajakan rekam E-KTP ke kecamatan-kecamatan serta melakukan sosialisasi terkait pentingnya kepemilikan E-KTP. Tergugahnya KPU Surabaya untuk melakukan sosialisasi perekaman E-KTP setelah mengetahui masih cukup banyak penduduk Surabaya yang belum melakukan rekam E-KTP. “Hasil rapat koordinasi dengan Sekretaris Dispendukcapil Kota Surabaya, Bapak Sutopo beserta jajarannya pada tanggal 24 Mei 2017, ditemukan masih cukup banyak warga masyarakat yang belum rekam E-KTP. Untuk itu Kami akan terus menghimbau agar masyarakat yang belum memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik dan ingin memakai hak pilihnya dalam Pemilu, segera melapor, sehingga bisa diakomodir,” ungkapnya kembali. (cha)  

PENILAIAN DAN PENGUKURAN KINERJA, UPAYA PENCIPTAAN GOOD GOVERNANCE

Hupmas, Surabaya-“Mendasarkan pada prinsip-prinsip pelaksanaan Good Governance, evaluasi secara periodik menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sebuah pencapaian program. Menindaklanjuti  Surat Edaran Sekjen Nomor 760/SJ/VII/2017 tentang evaluasi Rencana Aksi Kinerja (RAK) Tahun 2017, maka salah satu agenda penting dalam rapat pleno minggu kali ini adalah capaian pelaksanaan RAK Tahun 2017 pada Semester I,”ungkap Ketua KPU Surabaya, Nur Syamsi di awal Rapat Pleno rutin, Senin (17/07/2017). Diikuti oleh seluruh Komisioner dan jajaran Sekretariat yang terdiri dari Sekretaris dan Kepala Sub Bagian di lingkungan KPU Surabaya, Rapat yang dimulai tepat pukul 11.00 WIB tersebut  langsung “memblejeti” satu per satu tentang draft RAK dan pemantauan kinerja Triwulan I dan II yang telah disusun oleh Sub Bagian Program dan Data. Kepala Sub Bagian Program dan Data KPU Surabaya, Andam Riyanto, yang pada Rapat Pleno minggu lalu diinstruksikan untuk menyusun RAK dan hasil pemantauan kinerja Triwulan I dan II langsung memaparkan draft RAK tersebut. “RAK yang telah disusun ini sebagai wujud evaluasi dan pengawasan kegiatan- kegiatan yang telah dilaksanakan oleh satker sehingga memperoleh informasi sejauh mana pelaksanaan kegiatan dan anggaran yang telah dilaksanakan. Seperti kegiatan  yang terkait dengan pemutakhiran Data Pemilih. Persentase pemutakhiran data pemilih melalui sinergitas dan sinkronisasi dengan Dispendukcapil Kota Surabaya pada triwulan I dan II (Januari-Juni) telah tercapai 100%,”papar Andam. Sementara itu, Anggota KPU Divisi Perencanaan dan Data, Robiyan Arifin mengungkapkan bahwa RAK sendiri merupakan acuan dan pedoman bagi KPU Surabaya dalam melaksanakan program, kegiatan, output, indikator serta kebijakan yang telah ditetapkan KPU Surabaya. Dengan adanya RAK ini, KPU Surabaya  dapat mempermudah, menyeragamkan dan sebagai landasan untuk pelaksanaan, monitoring program dan kegiatan pada tahun anggaran 2017.  Apalagi dengan menerapkan konsep “money follows the function”, yang mana pengalokasian anggaran harus didasarkan pada fungsi masing-masing satker  yang telah ditetapkan undang-undang. “Money follow function akan menghindarkan overlapping fungsi dalam kegiatan yang dilakukan. Hal ini tentunya akan mengefesienkan kinerja dari setiap unit karena pekerjaan yang dilakukan memang sesuai dan tanpa adanya tumpang tindih. Dengan begini, kegiatan yang diusulkan dan dilaksanakan oleh satker tersebut memang sesuai dengan ruang lingkup dan fungsinya sehingga akan mendapat pengalokasian anggaran yang sesuai dan tepat,”papar pria penghobi kuliner ini. (cha)