Berita Terkini

RPP ”PUNAKAWAN, KETIKA NILAI PEMILU MEMBAUR DENGAN BUDAYA LOKAL

Hupmas, KPU SURABAYA- Peresmian Rumah Pintar Pemilu KPU Provinsi Jawa Timur yang dilaksanakan pada Kamis (22/12/2016) dibuka dengan menampilkan Tarian Remo yang merupakan tarian khas Jawa Timur.

Komisioner KPU Jawa Timur Choirul Anam yang ditemui di sela-sela acara mengatakan, Tari Remo merupakan budaya asli Jawa Timur. ”Tampilan tarian ini menjadi simbol bahwa pendidikan nilai-nilai pemilu yang merupakan substansi dasar berdirinya Rumah Pintar Pemilu seringkali lebih efektif diterima oleh masyarakat jika dikemas dengan tampilan budaya budaya lokal,” tutur Anam.

Alumnus Universitas Negeri Surabaya tersebut menambahkan, pemetaan dan pemahaman tentang budaya atau kebiasaan masyarakat lokal menjadi penting sebagai stimulan dan metode pendidikan termasuk pendidikan pemilu. ”Jika kita merujuk pada cara Walisongo menyebarkan agama, maka apapun nilai-nilai yang akan kita tanamkan ke masyarakat jika dikemas dengan budaya lokal maka masyarakat lebih mudah untuk menerima,” papar Anam.

Senada dengan Anam, Komisioner KPU Surabaya Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat, Nur Syamsi mengungkapkan bahwa KPU Surabaya dalam melaksanakan pendidikan pemilih juga menggunakan pendekatan sosial budaya.

”Pemilihan ”Cak Suro” sebagai maskot Pilwali Surabaya 2015 merupakan upaya KPU Surabaya untuk mendekatkan Pilkada dengan masyarakat Surabaya,” ucap Nur Syamsi.

Ke depan, jika diberikan kesempatan oleh KPU RI untuk mendirikan Rumah Pintar Pemilu, lanjut Nur Syamsi, KPU Surabaya akan menggunakan pendekatan yang sama yaitu pendekatan budaya lokal.

”Kami melihat RPP ”Punakawan” KPU Provinsi Jawa Timur sangat membumi dengan budaya lokal Jawa Timur. Semoga KPU Surabaya dapat mencontoh KPU Provinsi Jawa Timur dalam melakukan pendekatan untuk melakukan pendidikan pemilih,” pungkas Nur Syamsi.

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 38 kali