MENELUSURI REKAM JEJAK SEJARAH PEMILU, KPU SURABAYA BERKUNJUNG KE BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI JAWA TIMUR
Hupmas, SURABAYA – Dalam upaya menyajikan pelayanan informasi yang komprehensif tentang sejarah pemilu di Surabaya khususnya terkait dengan dokumen hasil perolehan suara mulai dari pemilu tahun 1955 hingga 1999, Kasubbag Teknis dan Hupmas, Endang Sri Arti Rahayu, berkunjung ke Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur yang ditemui langsung oleh Arsiparis, Isnat Kusnanto, pada hari Selasa (16/05/2017).
“Saat ini dokumen yang kami miliki adalah hasil perolehan suara mulai pemilu 2004. Sedangkan sebelum 2004 belum ada. Sehingga menjadi tanggung jawab kami untuk bisa menyajikan informasi tersebut,” jelas Endang. “Apalagi menelusuri sejarah pemilu merupakan bagian dari memperkaya khasanah. Sekaligus untuk mempelajari dan memahami identitas dan jati diri bangsa,” tutur perempuan kelahiran Surabaya ini.
Dari hasil diskusi di ruang layanan diperoleh informasi bahwa sumber arsip pemilu periode 1955 dan periode Orde Baru terdapat 2 jenis. Yaitu arsip tekstual dan arsip foto. Arsip tekstual diperoleh melalui Arsip Kantor Pembantu Gubernur Wilayah VI Pamekasan, Inventaris Arsip Kantor Wilayah Departemen Penerangan Provinsi Jawa Timur, Arsip Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Timur, Arsip Direktorat Sosial Politik Provinsi Jawa Timur, dan Arsip DPW Ulama Jawa Timur. Sedangkan arsip foto pemilu diperoleh dari Arsip Foto Positif Humas dan Protokol Provinsi Jawa Timur, Arsip Foto Negatif Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, dan Arsip Foto Negatif Kanwil Deppen Provinsi Jawa Timur.
“Arsip tekstual kami memang sangat terbatas untuk pemilu. Yang ada di kami adalah hasil perolehan suara 1955 – 1997 secara global bukan wilayah,” jelas Isnat. “Khusus di Surabaya kami lebih banyak memiliki foto-foto sejarah sebelum pemilu seperti keadaan situasi kampanye dan keamanan,” papar pria kelahiran Magelang ini.
Menindaklanjuti hasil kunjungan dari kantor yang berlokasi di Jl. Jagir Wonokromo tersebut, KPU Surabaya akan segera berkoordinasi dengan Badan Arsip dan Perpustakaan Kota Surabaya dan Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya untuk menggali lebih dalam jejak sejarah pemilu.